Minggu, 16 Desember 2007

lakhsmi
aku ada berawal dari yang tiada
berawal dara hati,rasa dan juga kata

saat terlahir ke dunia yang penuh dosa ini
ia teriakan suara kecilnya
sebagai makhluk baru yang belum ternoda dan tergoda


Selasa, 11 Desember 2007

mengapa kita mesti di uji


MENGAPA KITA MESTI DIUJI
Penyair Kelana Bersyair
Kubasuh mulut wajah dan telinga
Agar cerah wajahku ini saat bertutur ditengah malam dengan Mu
Agar jelas telinga ini saat mendengar tentang isi kalam Suci Mu
Kubasuh kaki dan tanganku
Agar dapat meniti jalan keSurga yang Engkau janjikan
Dengan kedua tangan yang tengadah aku meminta ampun
Wahai Yang Maha Lembut lagi Penyantun
Engkaulah Dzat yang Maha Pengampun
Dan telah berpasrah diriku ini hanya kepadaMu
Ya Malikal Mulki Ya Dzaljalali Wal Ikhrom.


MENGAPA MESTI DIUJI.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan :
Kami telah beriman sementara mereka tidak diuji ?.
Dan sesungguhnya Aku ( Allah ) telah menguji orang orang sebelum kalian
Maka sesungguhnya Aku mengetahui orang orang yang benar
Dan orang orang yang berdusta. ( Al ? Ankabut ayat 2-3 ).

MENGAPA AKU TAK DAPAT APA YANG AKU IDAM IDAMKAN
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik untukmu
Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk untukmu
Allah Maha mengetahui sementara kamu tidak mengetahui. ( Al-Baqarah ayat 216 ).

KENAPA UJIAN MESTI SEBERAT INI
Allah tidak membebani seseorang itu
Melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ( Al-Baqarah ayat 286 ).

MANAKALA MERASA FRUSTRASI
Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati
Padahal kamu adalah orang orang yang paling tinggi derajatnya
Jika kamu sungguh sungguh orang yang beriman. ( Ali Imran ayat 139 ).

BAGAIMANA AKU MESTI MENGHADAPINYA
Wahai orang orang yang beriman
Bersabarlah kalian dalam menghadapi kesukaran
Dalam mengerjakan kebajikan
Dan kuatkanlah kesabaran kalian melebihi dari kesabaran musuh dimedan pertempuran
Bersiap sedialah dengan kekuatan dan pertahanan
Serta bertawakal kepada Allah agar kalian berjaya mencapai kemenangan.
( Ali Imran ayat 200 ).
Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan jalan bersabar dan mengerjakan sholat
Sesungguhnya sholat amatlah berat kecuali bagi orang orang yang khusyuk tak merasa berat. ( Al-Baqarah ayat 45 ).

APA YANG KUDAPATKAN DARI SEMUA INI
Sesungguhnya Allah telah membeli dirinya orang orang iman
Dan hartanya dengan diberi Surga kepada mereka. ( At- Taubah ayat 111 ).

KEPADA SIAPA AKU MESTI BERHARAP
Cukuplah Allah bagiku
Tiada Tuhan selain dariNya
Hanya kepadanya aku berpasrah diri. ( At-Taubah ayat 129 ).

AKU SUDAH TAK SANGGUP BERTAHAN LAGI
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah
Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah
Melainkan kaum yang kafir ( Tidak percaya ) kepada Allah. ( Yusuf ayat 12 ).

Wahai anak Adam :
Barang siapa yang tidak bersyukur atas nikmat dariKu
Dan tidak sabar dengan segala cobaan dariKu
Maka keluarlah kamu dari bumi Ku ini
Dan carilah Tuhan selain Aku. ( Al ? Hadist ).

APA SAJA YANG BERLAKU DIDUNIA INI HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI.

iman bukan sekedar berkata


Iman bukan sekadar mengucapkan dua kalimah syahadah.
harus dibuktikan melalui lisan, perbuatan dan amalan.
Bukankah dalam al-quran, Allah swt telah berfirman bahawa iman seseorang akan diujiNya untuk membuktikan bahwa dia memang beriman kepada Allah?

Jikalau dia berkata dia beriman tetapi dia melakukan perkara keji dan mungkar,
dia berlaku zalim terhadap dirinya sendiri,
imannya masih perlu ditingkatkan melalui taubat.

Jikalau dia berkata dia beriman
tetapi dia menafikan hak orang lain,
dia berlaku zalim tehadap mereka,
imannya dikotori dengan perasaan hasad dengki.

Jikalau dia berkata dia beriman
tetapi dia menolak sesetengah hukum syarak
seperti kewajipan menutup aurat dan amalan poligami, dia sudah berlaku syirik, imannya dilemahi oleh hasutan syaitan.

Hendak mengatakan kita benar-benar beriman adalah dengan berusaha
kemudian menyerahkan segala kepada ketentuanNya
walaupun hasilnya mungkin kurang kita senangi dan kurang fahami,
karena yakin bahwa ketentuan Allah swt adalah yang terbaik untuk umatnya.

Beriman sepenuhnya memerlukan kesungguhan,
ketaqwaan dan sujud kepada kehendak dan suruhanNya,
bersyukur ketika gembira,
dan bersabar ketika ditimpa musibah.

Senin, 10 Desember 2007

ukhti,,,sepenggal doa untuk mu

Robb,...
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

Robb,...
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Alloh yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku

Ya Alloh,...
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...

Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia

Tapi Tuhan,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............

Smoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...

Tolong beri kesabaran yang penuh...
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Amien......

Doa ini untuk seseorang yang telah mengingatkan tentang kekuasaan-Nya, menjadikan aku kembali merindukan cinta-Nya. Terimakasih atas semua yg pernah kita lalui.....
Smoga Alloh slalu membimbing & membahagiakan mu... Amien

kecantikan

Dalam syariat Islam, perempuan yang ingin tampil cantik itu fitrah. Walau kadang penilaian cantik itu sendiri relatif dan subyektif. Cantik itu sendiri bisa dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu:

1. Cantik secara lahiriah:
- menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh
- keserasian dalam berpakaian.
Berpakaian di sini haruslah menutup aurat sesuai dengan Al Qur’an surat An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59. Setelah memenuhi kriteria tadi, barulah diperbolehkan berpakaian untuk memenuhi nilai estetika, indah dan pantas secara wajar.

2. Cantik secara spiritual:
- Memiliki kedekatan hubungan dengan Allah
- Berusaha menjadi hamba Allah yang taat

3. Cantik emosi dan akhlak:
- memiliki rasa malu, lemah lembut, santun, jujur, amanah, dan menjaga kehormatan dan kesucian diri.

4. Cantik intelektual
Seorang muslimah harus memiliki kecerdasan intelektual dan tidak akan membiarkan dirinya direndahkan, dilecehkan dan dieksploitasi.

Semua hal di atas akan membuat seorang wanita yang mempesona karena memiliki daya tarik kepribadian, meski ia tidak cantik secara fisik. Dan tidak seperti kecantikan fisik yang merupakan pemberian Allah yang tidak boleh diubah, inner beauty seperti kecantikan spiritual, akhlak, dan intelektual dapat diusahakan dan ditingkatkan.
Jadi, bolehkah seorang muslimah menjadi cantik dan melakukan usaha-usaha agar menjadi cantik? Of course boleh banget, Hanya perlu diingat: Luruskan kembali niat kita. Usaha yang kita lakukan adalah dalam rangka merawat tubuh yang merupakan karunia Allah yang harus disyukuri, harus berada dalam koridor-koridor yang diperbolehkan oleh syariat Islam. Dan jangan sampai membahayakan kesehatan kita sendiri.

Rabu, 05 Desember 2007

cek selalu hati kita


Alangkah bahagianya ketika sebuah goresan kecil mampu menundukkan hati yang sedang gelisah, marah, haru dll. itulah yang menjadikan misi dari blog ini, untaian kata - kata bijak yang di tulis merupakan kata - kata yang pernah saya dengar baik itu bersumber dari Al - Qur'an, hadist, candikiawan, serta tokoh - tokoh yang berjasa untuk dunia ini. " Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri.Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan "rendah हटी da."dan"melakukan suatu hal yang Bermanfa'at Walau Sekecil Apapun "Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna

Selasa, 04 Desember 2007

jiwa


Jadikan Jiwa Sebagai Khazanah Simpanan Barang Yang Berharga Untuk Kehidupan
Thu, 2007-10-11 12:49 — admin
Jiwa atau hati adalah merupakan wadah atau tempat simpanan, yaitu tempat menyimpan intan berlian maknawi dan rohani, mahmudah yang sangat berharga, juga sebagai tempat menyimpan najis-najis maknawi dan rohani, mazmumah yang jijik dan kotor. Ia tergantung kepada kita mengisinya. Kita buat pilihan apakah hendak kita isi dengan intan berlian mahmudah atau hendak diisi dengan najis-najis mazmumah yang kotor.
Dari situlah dia akan dikeluarkan atau dialirkan kembali ke dalam kehidupan bermasyarakat melalui saluran-saluran yaitu tangan, kaki, mata, telinga, mulut dan perilaku kita dengan dibantu oleh kepandaian akal.
Apa yang disimpan di dalam khazanah hati atau jiwa itu, ia akan keluar setiap saat pada waktu kita sadari atau tidak. Sasarannya adalah pada kehidupan bermasyarakat. Ertinya masyarakatlah yang akan menerimanya, bersama-sama dengan yang empunyanya.
Kalau apa yang dikeluarkan dari khazanah hati atau jiwa itu sesuatu yang berharga, misalnya yang keluar itu ialah intan berlian maknawi dan rohani iaitu sifat-sifat mahmudah yang sangat bermanfaat kepada diri kita dan seluruh manusia seperti sifat-sifat ikhlas, pemurah, kasih sayang, lemah lembut, tawadhuk, tenggang rasa, simpati, sabar, redha, berkerjasama, tawakal dan lain-lain lagi sifat mahmudah yang berharga. Alangkah indahnya kehidupan bermasyarakat. Masyarakat mendapat keuntungan yang besar iaitu:1. Yang miskin terbela.2. Yang mendapat bala ditolong.3. Yang kaya tidak didengki.4. Orang tua, ibu bapa, guru, pemimpin dihormati.5. Pemimpin adil.6. Orang-orang kecil, anak-anak, lemah disayangi.
Aman, damai, bahagia dan harmonis. Inilah dia faedah yang akan dapat oleh manusia di dalam kehidupan dari intan berlian maknawi dan rohani iaitu sifat-sifat mahmudah yang mengalir dari tempat simpanan khazanah hati atau jiwa yang murni.
Tapi alangkah malangnya kalau yang keluar dari khazanah simpanan hati atau jiwa itu najis mazmumah yang busuk, yang jijik, yang menjadi racun di dalam kehidupan bermasyarakat. Sudah tentu maka akan musnah dan rusaklah dan binasalah masyarakat.
Yaitu kalau yang mengalir ke dalam masyarakat itu najis maknawi dan rohani seperti mengumpat, najis hasad dengki, najis pemarah, najis tamak, najis sombong, najis ego, najis mementingkan diri, najis adu domba, najis tidak bertimbang rasa, najis pembohong, najis menfitnah, najis khianat dan lain-lain lagi. Maka busuklah masyarakat. Masyarakat akan tercemar. Masyarakat yang kotor. Ini lah bala bencana yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Ayat Quran yang bermaksud:
"Terjadi kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah neneruskan azab kepada kepada mereka sebagian akibat dari perbuatan mereka, agar mereka (kembali ke jalan yang benar).(Ar Rum: 41)
Dari racun najis mazmumah yang mengalir itu, maka terjadilah kehancuran pada masyarakat.Terjadi perkelahian pada masyarakat, Masyarakat saling bermusuhan, krisis pada masyarakat, terjadi pecah-belah pada masyarakat. Masyarakat ketakutan, huru-haralah masyarakat, berperanglah masyarakat. Berbagai-bagai gejala maksiat dan kemungkaran akan memenuhi masyarakat. Berbagai-bagai bentuk kejahatan mengisi masyarakat.
Oleh sebab itu hendaklah kita berusaha dan berjuang mengumpulkan dengan berupaya dan bersungguh-sungguh intan berlian maknawi dan rohani di dalam simpanan khazanah hati dan jiwa kita agar ia akan jadi kekayaan dan aset agama kita, negara kita dan Akhirat kita yang sangat menguntungkan.
Begitulah juga hendaklah kita bersungguh-sungguh, membendung, menyekat najis-najis mazmumah yang busuk dan jijik itu untuk tidak masuk ke dalam khazanah hati atau jiwa kita sebagai barang simpanan yang mana ia juga akan menjadi racun perusak kepada agama kita, diri kita, keluarga kita, masyarakat kita dan negara kita.